Keteguhan Befikir menurut Ki Hajar Dewantara

Filsafat Pendidikan Pertemuan Ke-4

Pemikiran Ki Hajar Dewantara ada tiga (Dalam istilah bahasa Jawa) yaitu
1.      Tetep, Antep, Mantep
            Berangkat dari keteguhan berfikir/ketetapan berfikir (mind). Pemikiran merupakan perasan dari akal, yang artinya akal merupakan suatu alat dan obyek yang ingin diperas bernama pemikiran. Saat berfikir seseorang akan mendapat sari-sari atau bisa juga ampas pemikiran, hal tersebut tergantung dari individu itu sendiri yang akan mengolah pemikirannya seperti apa jadinya. Seperti kasus yang sedang heboh dipersoalkan sekarang ini, yaitu kasus banser membakar bendera berlafalkan tauhid, orang-orang dengan pemikirannya masing-masing berkemuka atas masalah tersebut. Mereka sibuk membela dan meributkan simbol, kita sendiri mengerti dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak simbol-simbol kehidupan yang digunkan (seperti simbol majid, gereja, illuminati dll) manusia diberikan kecerdasan untuk memahami dan membedakan simbol-simbol tersebut, jadi seharusnya kasus banser membakar bendera berlafal tauhid tidak usah terlalu begitu dibesar-besarkan (tidak ada yang membela pihak manapun disini).
            Cara mengelola pemikiran agar kita mendapat sari yang benar-benar berkualitas adalah kita hatus memiliki sudut pandang, revolusi pandang, gaya pandang dan energi pandang. Kita manusia memiiki akal dan ada akal yang bertempat tinggal di dalam hati. Sebagai kaum intelek kita diberikan sistem pemikiran yang harus dikempangkan, ssperti saat melakukan suatu penelitian. Sebagai mahasiswa pendidikan saat sedang melakukan penelitian kita seharusnya meminimalisir menyebut kekurangan dari model, metode pembelajaran lain yang tidak kita teliti atau bahkan saaling menyalahkan, bahwasannya kita disini bukan seperti organisasi- organisasi dunia (WHO, UNICHEF, UNESCO dll) yang saling bersaing dan menyalahkan satu sama lain untuk menjual suatu produk yang mereka unggulakan.          Bahwasannya pemikiran setiap organisasi-organisasi berbed-beda, sama seperti pemikiran setiap orang berbeda-beda dan setiap zaman pun pemikirannya akan berbeda-beda. Seperti contohnya adalah anggapan zaman dahulu bahwa buah mengkudu itu  beracun, akan tetapi pada zaman sekarang buah mengkudu dijaikan obat hipertensi. Sama halnya dalam duni pendidikan, setiap masa pasti akan ada anggapan yang berbeda-beda maka dari itu jangan saling menjelek-jelekkan program lain. Pendidik jaman sekarang dituntut harus bersifat lebih terbuka cara pandangnya, oleh sebab itu pendidik atau guru dijaikan sebagai lembaga profesi sama halnya dengan dokter, maka lahirlah yang namanya PPG.
            Masih seputar cara berfikir, akhir-akhir ini di Indonesia terjadi berbagai fenomena alam yaitu seperti fenomena tsunami, gempa bumi, dan beberapa tahun lalu gunung meletus dll. Dari fenomena-fenomena yang terjadi tersebut pemikiran kita jangan beraarah ke sisi negatif terlebih dahulu. Kita cukup memandang bahwa hal tersebut merupakan cara Allah sebagai hakim yang mengadili seadil-adilnya (jangan dulu menganggap bahwa itu adzab dari Allah) sebab ada hikmah dibalik terjadinya fenomena-fenomena tersebut. Disalnya adalah fenomena gunung meletus, memang awalnya menimbulkan kesedihan yang mendalam bagi warga sekitar, akan tetapi setelah terjadinya gunung meletus selang beberapa bulan terdapat material seperti pasir dan material lain yang sangat melimpah dn hal tersebut dapat dmanfaatkan baagi warga sekitar dalam mencukupi kebutuhan ekonomi mereka. Hal tersebut termasuk rahmat dari Allah SWT.  Oleh katena itu kita harus menerapkan pndangan pemikiran yang Tetep, Antep dan Manteb agar hati kita memiliki keteguhan dalam berfikir, dan memiliki kualitas dalam mengeluarkan pemikiran, iintinya jika kita istiqomah maka kualitas pemikiran kita akan manteb/baik..

2.      Ngandel, Kandel, Kendel dan Bandel
            Disini berarti percaya akan memberikan pendirian yang tegak. Bandel disini jangan disalah artikan sebagai arti nakal. Bandel yang dimaksud adalah memiliki sikap yang kokoh atau tidak rapuh mentalnya (tawakal). Kita harus memiliki sikap Ngandel dan Kandel nantinya Kendel dan Bandel akan mengikuti sendiri. Di Indonesia  terdapat mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa di Indonesia hanya ada pembelajaran olahraga, mengapa tidak ada pelajaran oleha rasa. Padahal rasa dan raga adalah hal yang harus disinkronkan keduanya harus dilatih. Percuma jika hanya raga yang diolah, tetapi tidak pernah mengolah rasa oleh karena itulah pendidikan manusia di Indonesia  masih saja terbelakang. Padahal kita manusia tidak boleh menialai seseorang dari raga fisiknya saja, contohnya adalah ada seorang ilmuan yang dia cacat secara tubuhnya akan tetapi ia sangat pintar luar biasa.

3.      Neng, Ning, Nung, Nang

            Disini Neng berati suci pikiran, perasaan dan batiniahnya bahwa ketenangan didatangkan dari hati. Seperti layaknya air diapa-apakan akan tetap bening. Sedangkan Ning merupakan ruang atau dalam bahasa jawa biasa disebut panggon. Ini menjelaskan bahwa dimanapun manusia berada, di ruang mana saja manusia haruslah menunjukkan perasaan dan batiniahnya. Seperti sosok Nabi Nuh, nabi nuh adalah nabi yang perasa dalam artian hatinya gampang trenyuh.

Link Filsafat 7B lainnya klik
1. Azzah nurlaela (15120245)
https://azzahnurlaela8.blogspot.com/2018/11/pemikiran-ki-hajar-dewantara-dalam.html
2. Dita Ihsania Putri (15120069)
https://ditaihsaniahputri.blogspot.com/2018/11/reportase-filsafat-pendidikan-7b.html?m=1
3. Nofiana ulfa (15120055)
https://nofianaulfa.blogspot.com/2018/10/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_30.html
4. Amalia ayu lestari (15120065)
https://amaliayu24.blogspot.com/2018/11/reportase-filsafat-pendidikan-pertemuan.html
5. Angilia herli lutfiyani (15120088)
https://angiliaherlilutfiyani.blogspot.com/2018/11/reportase-filsafat-pendidikan-7b.html
6. Feby rohma A (15120093)
https://febyrohmaawalia.blogspot.com/2018/11/nama-feby-rohma-awalia-npm-15120093.html?m=1
7.Isna zulfa (15120265) 
http://aisnazulfa.blogspot.com/2018/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-ar.html?m=1
8.sri Kartika asih 15120388 
http://srikartikaasih62.blogspot.com/2018/11/tugas-reportase-ke-4.html?m=1
9. Suci Yulianti Lestari (15120379)
https://suciyulianti06.blogspot.com/2018/10/pemikiran-ki-hajar-dewantara.html?m=1
10. Dwi Kurnia Ningsih (15120062)
https://triptobalinings.blogspot.com/2018/11/reportase-filsafat-pendidikan-pertemuan.html
11. Anita Tri Yuniarti (15120247)
https://filsafatpendidikan15120247.blogspot.com/2018/11/keteguhan-befikir-menurut-ki-hajar.html
12. Ika sofiana 15120299
ikasofiana97.blogspot.com/2018/11/tiga-pemikiran-ki-hajar-dewantara.html?m=1
13. Yulanta ilham Amalia (15120276) 
http://filsafatpendidikan101.blogspot.com/2018/11/filsafat-pendidikan-pertemuan-ke-empat.html?m=1
14.NuruLAini(15120406) https://nurulaini15120406filsafatpendidikan.blogspot.com/2018/11/reportase-4.html
15. Risha Ardhanty (15120079) 
https://risaardhanty.blogspot.com/2018/11/3-istilah-jawa-dalam-pendidikan.html
16. Ika Arum Pujiastuti (15120268)
https://ikaarumpgsd.blogspot.com/2018/11/filsafat-pendidikan.html
16. Sesty Isdayanti 15120066 
https://sesti789.blogspot.com/2018/11/pemikiran-ki-hadjar-dewantara.html?m=1
17. https://ikhanuradventure.blogspot.com/2018/11/reportase-filsafat-pendidikan-pertemuan.html
18. Irma Anggraeni Aida (15120074) 
https://irmaanggraeni01.blogspot.com/2018/11/nama-irma-anggraeni-aida-npm-15120074.html?m=1
19. Yasinta Juwita Permarasari (15120071)
https://yasintajuwitapermatasari.blogspot.com/2018/11/reportase-filsafat-ilmu-pendidikan.html
20. Ardhita Dian Aslami (15120350)
https://ardhitadianaslami13.blogspot.com/2018/11/tawaranpemikiran-ki-hajar-dewantara.html
21. Indra Pramono (15120089)
https://pramonoindra90.blogspot.com/2018/11/mengelola-pikiran-ala-orang-alim.html?m=1
22. Kukuh Heri P (15120400)
https://kuttuprasetya.blogspot.com/2018/11/proses-pengelolaan-pikiran.html?m=1
23. Abu Rizal Bakri (15120482)
https://abrizkri.blogspot.com/2018/11/reportase-4.html
24. Bayu kurniawan (15120057)

https://reportaseotak.blogspot.com/2018/11/pendidikan-bagi-manusia.html

Komentar